BAB I
Pendahuluan
- Latar Belakang
Perkembangan agama Islam tidak terbatas hanya di Asia saja, tetapi merata
ke seluruh dunia termasuk ke benua Eropa. Sudah tentu perkembangan Islam di
benua Eropa tidak seperti di Asia dan Afrika, karena sulitnya berdakwah
terhadap masyarakat Eropa yang umumnya beragama Kristen dan penganut paham
sekularisme. Namun berkat keteguhan dan kesungguhan para Mubalig Islam dalam
berdakwah, agama Islam di Benua Eropa makin bertambah, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas.
- Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang Perkembanagn Agama Islam di Eropa dan memenuhi tugas mata pelajaran
PAI, serta diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
- Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode
Pencarian Internet serat buku Pelajaran PAI
kelas XII.
Cara-cara yang digunakan pada
penelitian ini adalah :
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
Pembahasan
Perkembangan Islam di Eropa
Kaum muslimin memasuki benua Eropa ialah sejak adanya permintaan bantuan
oleh Graf Yulian seorang bangsawan Gothia Barat yang berkuasa di Geuta Afrika
Utara kepada gubernur Afrika Utara Musa bin Nushair agar membantu keluarga “Witiza”
menghadapi tentara roderik yang memberontak merebut singgasan Witiza pada tahun
710 M.
Permintaan tersebut selanjutnya oleh Musa disampaikan kepada Khalifah
Walid bin Abdul Malik di Damaskus, ternyata dikabulkan dengan pesan agar Musa
berhati-hati. Maka sebagai penjagaan dikirim ekspedisi pertama berjumlah 200
orang dipimpin Tharif bin Malik yang mendarat di Tarifa. Keberhasilan Tharif
meyakinkan Musa akan kesungguhan Graf Yulian, selanjutnya dikirm pasukan
pilihan dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad seorang panglima yang gagah berani
melalui kota tanger terus menyebrangi selat yang ganas, yang kini kita kenal
dengan nama selat Giblaltar
(Jabal
Thariq) untuk mengabadikan nama Thariq.
Pasukan tahriq mendarat di Spanyol pada tahun 91 H (710 M) tepat disaat
konsentrasi pasukan Roderik ke wilayah Spanyol Utara guna memadamkan
pemberontakan. Yang menarik dari pasukan Thariq adalah ketika semuanya telah
mendarat, semua kapal dibakar habis dengan maksud agar tidak ada pasukan yang
melarikan diri untuk mundur. Dihadapan pasukannya dengan berapi-api ia berkata
:
“ Musuh di depanmu dan laut dibelakangmu, maka terserahlah mana yang
menjadi pilihanmu”
Maka dengan mudah pasukan Thariq menguasai beberapa benteng. Dengan
siasat demikian, maka tidak ada pilihan lain kecuali maju ke medan laga
menghadapi musuh yang berlipat ganda jumlahnya. Pada pertempuran di Xeres
Rodherik turut tewas yang berarti melapangkan jalan menuju sukses selanjutnya.
Kota demi kota berhasil direbutnya, seperti Cordova, Malaga, Toledo ibukota Negeri
Ghotia Barat.
Keberhasilan Thariq tersebut mendorong keinginan Musa bin Nushair untuk
menyusulnya, dengan membawa tambahan pasukan sebanyak 10.000 orang dia datang
ke Spanyol. Di Toledo keduanya bertemu, saat itu sempat terjadi perselisihan,
namun dapat didamaikan oleh Khalifah. Keduanya selanjutnya bahu membahu
melanjutkan memasuki kota Aragon, Castylia, Saragosa dan Barcelona hingga
samapi ke pegunungan Pyrenia. Dalam waktu hanya 7 tahun hampir seluruh
Andalusia sudah berada dalam genggaman kaum muslimin, kecuali Glacia.
Pada masa pemerintahan bani umayah di Damaskus, Andalusia dipimpin oleh
Amir (gubernur) diantaranya oleh putra Musa sendiri, yaitu Abdul Aziz.
Runtuhnya kebesaran Bani Umayah di Damaskus dengan berdirinya daulah bani
Abbasyah di bawah pimpinan Abdul Abbas As Safaf (penumpah darah) yang berpusat
di baghdad, yang menyebabkan seluruh keluarga Kerajaan Bani Umayyah ditumpas.
Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayah, yaitu Abdur Rahman berhasil
melarikan diri dan menyusup ke Spanyol. Di sana dia mendirikan Kerajaan Bani
Umayah yang mampu bertahan sejak tahun 193-458 H (756-1065 M).
Di bawah ini
akan dikemukakan keberadaan kaum muslim di beberapa Negara dari benua eropa :
- Spanyol
Kondisi masyarakat Spanyol sebelum Islam mereka memeluk agama khatolik,
dan sesudah Islam tersebar luas tidak sedikit dari mereka yang memeluk agama
Islam secara suka rela.
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol sungguh merupakan perantara
sekaligus obor kebudayaan dan peradaban. Dimana ilmu pengetahuan kuno dan
filsafat ditemukan kembali. Disamping itu, Spanyol menjadi pusat kebudayaan,
karena banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari berbagai pelosok dunia
berkumpul menuntut ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan Toledo. Di kota-kota
tersebut banyak melahirkan ilmuwan terkemuka. Seperti Abdur Rabbi (sastrawan
terkemuka), Ali ibn Hazn (penulis 400 jilid buku sejarah, agama, logika, adat
istiadat), Al Khatib (ahli sejarah), Ibnu Khaldun (ahli filsafat yang terkenal
dengan bukunya “muqaddimah”), Al Bakri dan Al Idrisi (ahli ilmu bumi), dan Ibnu
Batuta adalah pengembara terkenal yang menjelajahi negeri-negeri Islam di
dunia. Kemudian lahir pula seorang ahli filsafat yang lain, yakni Solomon bin
Gabirol, Abu Bakar Muhammad, Ibnu Bajjah (ahli filsafat abad 12 pentafsir
karya0karya Aristoteles), dan Ibnu Rusyd (ahli bintang, sekaligus seorang
dokter dan ahli filsafat).
Perlu pula diketahui bahwa peranan wanita-wanita muslim di Spanyol saat
itu tidak hanya mengurus dapur mereka, tetapi mereka juga memberikan sumbangan
besar di bidang kesustraan. Pada abad 12 di Spanyol didirikan pabrik kertas
pertama. Kenangan pertama dari peristiwa itu ialah kata “Rim” melalui kata
“Ralyme” (perancis selatan) diambil dari bahasa Spanyol “ Risma” dari bahas
Arab “Rizma” artinya bendel.
Berakhirnya kekuasaan Bani Umayah di Spanyol di bawah kekuasaan dibawah
Khalifah Sulaiman, diganti oleh dinasti-dinasti Islam kecil, seperti
Al-Murabithin, Al-Muhades (muwahidun) , dan kerajaan bani ahmar. Setelah
delapan abad umat Islam menguasai Andalusia pada tahun 898 H (1492 M). Raja
Abdullah menyerahkan kunci kota Granada kepada Ferdinand pemimpin kaum Salib,
yang selanjutnya beliau menduduki istana Al Hambra, dimana sebelum itu Khalifah
Abdullah bersedia menandatangani perjanjian yang terdiri atas 72 pasal,
diantara isinya antara lain Ferdinand akan menjamin keselamatan jiwa keluarga
Raja Bani Ahmar, demikian pula kehormatan dan kekayaan mereka. Dalam pada itu,
kemerdekaan beragama pun akan dijamin terhadap kaum muslimin yang tinggal di
Andalusia. Akan tetapi, di kemudian hari perjanjian tersebut diingkari oelh
Ferdinand sendiri dan malah mendesak semua pasukan raja Abdullah untuk masuk
Kristen, jka menolak diusir dan harta bendanya disita.
- Belgia
Di Belgia, berdiri pula gedung Islamic Center sebagai pusat
kegiatan dakwah Islam. Jumlah umat Islam disana sekitar 150.000 orang. Pada
tahun 1980 di Brussel diselanggarakan Mukhtamar Islam Eropa.
- Austria
Di Austria, pada awala abad 15 H. Pada tahun 1979 dibuka Islamic
Center di kota wina yang dapat menampung 30.000 jamaah, dilengkapi masjid
jami’, perpustakaan Muslim’s Social Service, madrasah dan perumahan imam. Agama
Islam diakui agama resmi setelah Kristen.
- Belanda
Di Belanda, tepatnya di kota Almelo telah dibangun sebuah masjid yang
megah. Di kota ini pula telah dibentuk federasi organisasi Islam dipimpin Abdul
Wahid Van Bomel (bangsa Belanda asli). Bomel memperjuangkan agar buruh-buruh
muslim yang umumnya dari Asia Selatan dan Afrika supaya diberi kesempatan melakukan
shalat lima waktu. Tanggal 14 oktober 1983 di kota Redderkerk dibangun sebuah
masjid yang dapat menampung 500 jamaah dilengkapi ruang diskusi, ruang tamu,
tempat wudhu, dan lain sebagainya.
- Inggris
Inggris, termasuk salah satu negara yang cukup bagus pengembangan
Islamnya. Sejak itu Inggris mempunyai Universitas Cambridge dan Oxford.
Mozarabes salah satu tokoh yang amat berjasa dan aktif dalam penyebaran ilmu
pengetahuan agama Islam. Ia mengganti namanya menjadi Petrus Al Ponsi, dan
beliau menjadi dokter istana Raja Henry I. Beberapa organisasi Islam yang ada
di Inggris.
1)
The Islamic Council of
Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi sebagai pengawas kebudayaan Eropa.
2)
The Union of Moslem Organization(
Persatuan Organisasi Islam Inggris)
3)
The Asociation of British
Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris)
4)
Islamic Fondation dan Moslem
Institute. Keduanya bergerak di bidang penelitian, beranggotakan
orang-orang Inggris dan imigran
Di pusat kota London dibangun Central Mosque (Masjid Agung) yang selesai
pembangunannya pada tahun 1977 terletak di Regents park, dan mampu menampung
4000 jamaah. Disamping itu, orang-orang Islam Inggris juga membeli sebuah
gereja seharga 85.000 poundsterling di pusat kota London yang akan dijadikan
pusat pendidikan ilmu agama Islam. Pemeluk agama Islam disini selain bangsa
Inggris sendiri juga imigran Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia dan
lain-lain yang jumlahnya ± 1 ½ juta orang (menurut catatan The Union of Moslem
Organization), dan disini agama Islam merupakan agama nomor dua setelah
Kristen. Al Qur’an pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Robert Katton
yang ditejemahkan ke dalam bahasa latin. Kemudian kamus Arab-Inggris pertama
disusun sarjana Inggris E.W.Lanes. juga dinegeri Pangeran Charles ini muncul pada
tahun 1985 seorang walikota muslim yang Muhammad Ajeeb di stradford
Inggris. Dan sejak itu, masyarakat muslim dan mahasiswa Universitas Oxford
mendirikan “Pusat Kajian Islam”.
BAB III
Penutupan
A.
Kesimpulan
Islam di negara-negara Barat semakin terus bertambah, Eropa memiliki
sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua
tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia
memiliki lebih dari 20 juta Muslim, dan terbesar di Eropa. Menurut studi
tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta, Prancis sebesar 3,5
juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa.
Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia,
Belanda, dan Swiss.
B.
Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis uraikan dan dengan rasa penuh
kesadaran penulis merasa sangat banyak kekurangan yang terdapat pada makalah
ini, maka dari itu dengan rasa lapang dada dan mengharapkan perbaikan ataupun
kritik dan sarannya kepada seluruh pembaca karena kita sebagai umat muslim agar
selalu memperbaiki antara muslim yang satu dengan muslim yang lainnya
sebagaimana sabda rasulullah saw dalam hadistnya: “MANRO’A MINKUM MUNKARON
FALYUGHAYYIRHU BIYADIHI, FAILLAM YASTATHI’ FABILISANIHI, FAILLAM YASTATHI’
FABIQOLBIHI, WADZALIKA ADAFUL IMAAN” semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua amien amien ya rabbal alamien….
@ IpA 3 SMAN 1 Rajagaluh