Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang PUASA
dalam islam Diharapkan Makalah ini dapat memberikan pelajaran kepada kita semua tentang puasa. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Puasa merupakan salah
satu dari rukun islam kita sebagai umat muslim wajib menjalankan puasa Ramadhan
saya menuliskan tema puasa ini agar kita lebih mengerti apa puasa itu dan
semoga kita menjadi penguasa diri kita sendiri dengan berpuasa. Ramadhan
merupakan bulan dimana kita harus dapat mengendalikan diri kita,hal yang utama
yang harus kita lakukan dalam pelaksanaan puasa ramadhan adalah kita harus
menjadi penguasa dan raja bagi diri kita sendiri kita harus benar-benar
mengendalikan menurut aturan Ilahi yang berlaku. Kalau berbicara harus kita
kendalikan demikian juga dengan mata semuanya harus kita kendalikan dengan
baik. Mungkin kadang ada bertanya kenapa kita tetap sengsara, atau mengapa
hidup kita gelisah dan tidak tenang ? jawaban yang tepat adalah karena kita
tidak dapat mengendalikan diri kita sendiri. Pada bulan Ramadhan ini kita harus
seperti kepongpong masuk seperti ulat berbulu yang ditakuti dan menjijikan dan
keluar sebagai kupu-kupu yang indah yang begitu disenangi banyak orang, yang
dapat kita artikan sebusuk dan sekotor apapun diri kita ,setelah menjalankan
ibadah puasa ini kita harus menjadi orang yang memiliki kepribadian yang indah
dan bermanfaat bagi dirikita sendiri dan orang lain.,
B. Tujuan
1.
Mendefinisikan
macam-macam puasa
2.
Mengetahui
hal-hal yang membatalkan puasa
3.
Mempelajari
manfaat puasa
4.
Melengkapi
tugas akhir semester ganjil
C.
Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini penulis
menggunakan metode kepustakaan dan webseat yang bahan nya bersangkutan dengan
isi makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI MACAM- MACAM PUASA
1.
Puasa Fardhu
Puasa fardhu adalah puasa yang
harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan syariat Islam. Yang termasuk ke dalam
puasa fardhu antara lain:
a) Puasa bulan Ramadhan
b) Puasa Kafarat
c) Puasa Nazar
2.
Puasa Sunah
a)
Puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal
b)
Puasa Tengah bulan (13, 14, 15) dari tiap-tiap bulan Qomariyah
c)
Puasa hari Senin dan hari Kamis.
d)
Puasa hari Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah atau Haji)
e)
Puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharam.
f)
Puasa nabi Daud as. (satu hari bepuasa satu hari berbuka)
g)
Puasa bulan Rajab, Sya’ban dan pada bulan-bulan suci
3.
Puasa makruh
a)
Puasa pada hari
Jumat secara tersendiri
Berpuasa pada hari Jumat
hukumnya makruh apabila puasa itu dilakukan secara mandiri. Artinya, hanya
mengkhususkan hari Jumat saja untuk berpuasa.
b)
Puasa sehari atau
dua hari sebelum bulan Ramadhan
Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi
saw. beliau bersabda: “Janganlah salah seorang dari kamu mendahului bulan Ramadhan
dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang biasa berpuasa, maka berpuasalah
hari itu.”
4.
Puasa Haram
a.
Puasa pada dua
hari raya
Rasulullah melarang berpuasa didua
hari raya yaitu idul fitri dan idul adha. Karena hari itu adalah hari kamu semua berbuka dari puasamu (1
Syawwal) dan hari yang lain yang kamu semua makan pada hari itu, yaitu ibadah
hajimu.
b.
Puasa seorang
wanita dengan tanpa izin suami
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi
saw. bersabda: “Tidak boleh seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di
rumah, di suatu hari selain bulan Ramadhan, kecuali mendapat izin suaminya.”
B.
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
• Makan dan minum dengan
sengaja. Jika dilakukan karena lupa maka tidak batal puasanya.
• Jima’ (bersenggama).
• Jima’ (bersenggama).
• Memasukkan makanan ke dalam
perut. Termasuk dalam hal ini adalah suntikan yang mengenyangkan dan transfusi
darah bagi orang yang berpuasa.
• Mengeluarkan mani dalam
keadaan terjaga karena onani, bersentuhan, ciuman atau sebab lainnya dengan
sengaja. Adapun keluar mani karena mimpi tidak membatalkan puasa karena
keluarnya tanpa sengaja.
• Keluarnya darah haid dan
nifas. Manakala seorang wanita mendapati darah haid, atau nifas batallah
puasanya, baik pada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari.
• Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
• Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
”Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha, sedang barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka wajib qadha.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi). Dalam lafazh lain disebutkan : “Barangsiapa muntah tanpa disengaja, maka ia tidak (wajib) mengganti puasanya).” DiriwayatRan oleh Al-Harbi dalamGharibul Hadits (5/55/1) dari Abu Hurairah secara maudu’ dan dishahihRan oleh AI-Albani dalam silsilatul Alhadits Ash-Shahihah No. 923.
• Murtad dari Islam (semoga
Allah melindungi kita darinya). Perbuatan ini menghapuskan segala amal
kebaikan. Firman Allah Ta’ala: Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya
lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. “(Al-An’aam:88).
C.
MANFAAT PUASA
Puasa memiliki beberapa
manfaat, ditinjau dari segi kejiwaan, sosial dan kesehatan, di antaranya:
• Beberapa manfaat, puasa secara kejiwaan adalah puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama.
• Beberapa manfaat, puasa secara kejiwaan adalah puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama.
Firman Allah Ta ‘ala :
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa. ” (Al-Baqarah: 183)
• Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.
• Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.
Sebagaimana ia juga menjaga masyarakat dari kejahatan dan kerusakan.
• Sedang di antara manfaat
puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki
kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan,
mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.
• Termasuk manfaat puasa adalah
mematahkan nafsu. Karena berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta
menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri
nikmat serta mengakibatkan kelengahan.
• Di antara manfaatnya juga
adalah mengosongkan hati hanya untuk berfikir dan berdzikir. Sebaliknya, jika
berbagai nafsu syahwat itu dituruti maka bisa mengeraskan dan membutakan hati,
selanjutnya menghalangi hati untuk berdzikir dan berfikir, sehingga membuatnya
lengah. Berbeda halnya jika perut kosong dari makanan dan minuman, akan
menyebabkan hati bercahaya dan lunak, kekerasan hati sirna, untuk kemudian
semata-mata dimanfaatkan untuk berdzikir dan berfikir.
• Orang kaya menjadi tahu
seberapa nikmat Allah atas dirinya. Allah mengaruniainya nikmat tak terhingga,
pada saat yang sama banyak orang-orang miskin yang tak mendapatkan sisa-sisa
makanan, minuman dan tidak pula menikah. Dengan terhalangnya dia dari menikmati
hal-hal tersebut pada saat-saat tertentu, serta rasa berat yang ia hadapi karenanya.
Keadaan itu akan mengingatkannya kepada orang-orang yang sama sekali tak dapat
menikmatinya. Ini akan mengharuskannya mensyukuri nikmat Allah atas dirinya
berupa serba kecukupan, juga akan menjadikannya berbelas kasih kepada
saudaranya yang memerlukan.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN DAN SARAN
Memang segala sesuatu harus
diketahuai ilmunya dan dasar-dasar yang mendasari sesuatu hal,sehingga
seseorang akan mau dan mampu mempelajari dan mengamalkan sesutuatuhal lebih
banyak dan dengan baik sepertipula puasa, maka seseorang itu akan melaksanakan
puasa dengan sungguh-sungguh kalo tahu manfaatnya dan hokum-hukum yang
mendasari sebuah amalan.Jadi jadikanlah bulan suci Ramadhan ini sebagai bulan
untuk berprestasi seperti halnya Rasulullah saw. Para sahabat dan orang-orang
saleh sebagai bulan untuk berprestasi kepada Allah.
Jagan sia-siakan kesempatan
terbaik ini karena kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh Allah
Swt.Bulan Ramadhan merupakan hadiah besar yang langsungsung dberikan Allah .
Bagi umat islam sebagai sarana penyucian diri, Insya Allah,orang termalangpun
bias sukses apabila melaksanakan puasa dengan baik dan benar. Oleh karena itu
segeralah mengejar ilmunya dan amalkan dengan sungguh-sungguh.
1 comments:
hebat banget
Post a Comment