Bab I
Pendahuluan
- Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Ibu guru. Makalah ini
membahas tentang global warming. Makalah ini disusun berdasarkan tentang
perbincangan yang sedang hangat dibicarakan oleh dunia. Pemanasan global belum
menemukan titik terang dalam penanggulangannya. Disini penulis berusaha
menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan
topik yang akan diperbincangkan.
Global Warming adalah alasan yang
diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun masih
terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para
ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming ini tidaklah dapat
dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan
manusia.
Tujuan disusunnya makalah untuk
menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Selain itu penyusunan ini juga untuk
membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada saat ini. Harapan
penulis adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri,
akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan untuk referensi
ataupun bahan bacaan semata
Bab II
Pembahasan
1. Pengertian
Global Warming
Global
Warming
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rataatmosfer, laut,
dan daratan Bumi.Suhu
rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33
± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua
akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwanyang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang
dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C(2.0
hingga 11.5 °F) antara tahun 1990
dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan
skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang,
serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar
penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air
laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun
tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas
panas dari
lautan.Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global
yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnyagletser, dan punahnya berbagai jenis
hewan..
2. Penyebab
pemanasan global
- Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang
terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut
berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.
Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.
Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merahgelombang panjang ke angkasa
luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang
menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan
kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat..
- Efek umpan balik
Anasir penyebab pemanasan
global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya.
Sebagai contoh adalah pada penguapan air.
Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2,
pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke
atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus
berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih
besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini
meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak
menurun karena udara menjadi menghangat).Umpan balik ini hanya berdampak secara
perlahan-lahan karena CO2 memiliki
usia yang panjang di atmosfer.
3. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang
menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan
balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan
antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah
meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah
diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari
menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan
tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena
variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950. .
3. Dampak
pemanasan global
Para ilmuan menggunakan
model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk
mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah
membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca,
tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan
kesehatan manusia.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama
pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern
Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya,
gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es
yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan
di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan
lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk
meningkat.
Daerah hangat akan
menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para
ilmuan belum begitu yakin apakahkelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau
menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap airmerupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada
atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang
lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa
luar, dimana hal
ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan
meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap
derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat
sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu,
air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi
lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan
pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya
dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
4. Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan
menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena
sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya
menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub
mungkin juga akan musnah.
5.
Solusi Pemanasan Global
- Tanam Pohon
Satu
pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh
masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations
Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20%
emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada
dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka
serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir
seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga
berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan
sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda
berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon
pertahunnya.
- Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah
untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi
bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang
menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang
dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak
terburu waktu, anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC,
bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
- Kurangi Belanja
Industri
menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari
penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan
bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen,
gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu
membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.
- Beli Makanan Organik
Tanah
organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional.
The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi
26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
- Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila Anda
mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat
400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar
biasa.
Bab
III
Penutupan
A.
Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan
utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia
sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan
global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk
diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa
mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap
kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap
bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi
ini.
B.
Saran
Kehidupan
ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari
itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita
memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar
kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk
menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop
global warming.
Daftar Pustaka
0 comments:
Post a Comment