Menjaga Diri Dan Keluarga dari Api Neraka
Hadirin Kaum Muslimin
Jamaah Sholat Jum’at Yang Berbahagia.
Marilah
kita bersama-sama meningkatkan iman taqwa kepada Allah SWT, taqwa dalam arti
menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Dari mimbar ini
kami ingatkan kembali, marilah kita mulai dengan memberikan perhatian yang
besar terhadap Tarbiyatul Aulad, yaitu proses pendidikan anak kita.
Al-Qur’an telah mengulas tentang sejarah seorang ayah yang mendidik anaknya untuk mengenal kebaikan. Itulah Luqman, yang dimuliakan Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan pencantuman perkataannya ketika mendidik keturunannya dalam Al-Qur’an. Secara luas itu termaktub dalam surat (QS. Luqman 12-19).
Al-Qur’an telah mengulas tentang sejarah seorang ayah yang mendidik anaknya untuk mengenal kebaikan. Itulah Luqman, yang dimuliakan Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan pencantuman perkataannya ketika mendidik keturunannya dalam Al-Qur’an. Secara luas itu termaktub dalam surat (QS. Luqman 12-19).
Dalam surat
tersebut, Luqman memulai mengajari anaknya dengan penanaman kalimat tauhid yang
hakikatnya memurnikan ibadah hanya untuk Allah saja, dilanjutkan dengan
kewajiban berbakti dan taat kepada orang tua selama tidak menyalahi syariat.
Wasiat berikutnya adalah berkaitan dengan penyemaian keyakinan tentang hari
pembalasan, penjelasan kewajiban menegakkan shalat. Setelah itu amar ma’ruf dan
nahi mungkar yang berperan sebagai faktor penting untuk memperbaiki umat, tak
lupa beliau singgung, beserta sikap sabar dalam pelaksanaannya. Berikutnya
beliau mengalihkan perhatiannya menuju adab-adab keseharian yang tinggi. Di
antaranya larangan memalingkan wajah ketika berkomunikasi dengan orang lain,
sebab ini berindikasi jelek, yaitu cerminan sikap takabur. Beliau juga melarang
anaknya berjalan dengan congkak dan sewenang-wenang di muka bumi sebab Allah
Ta'ala tidak menyukai orang-orang yang sombong. Beliau juga mengarahkan anaknya
untuk berjalan dengan sedang tidak terlalu lambat ataupun terlalu cepat. Sedang
nasehat yang terakhir berkaitan erat dengan perintah untuk merendahkan suara,
tidak berlebih-lebihan dalam berbicara.
Hadirin yang berbahagia
Demikianlah wasiat Luqman terhadap anaknya, yang sarat dengan
mutiara yang sangat agung dan berfaedah bagi buah hatinya untuk meniti jalan
kehidupan yang dipenuhi duri, agar bisa sampai ke akhirat dengan
selamat.Cukuplah kiranya kisah tadi sebagai suri tauladan bagi para pemimpin
keluarga. Memenuhi kebutuhan sandang dan pangan yang memang penting. Namun
ingat, kebutuhan seorang anak terhadap ilmu dan pengetahuan lebih urgen (mendesak).
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Orang tua wajib memenuhi kebutuhan ruhani sang anak, jangan sampai
gersang dari pancaran ilmu dien. Perkara ini jauh lebih penting dari sekedar
pemenuhan kebutuhan jasmani karena berhubungan erat dengan keselamatannya di
dunia dan akhirat. Hal itu dapat terealisir dengan pendidikan yang
berkesinambungan di dalam maupun di luar rumah. Masalahnya, model pendidikan
yang ada saat ini hanya menelorkan generasi-generasi yang materialistis, gila
dunia. Karena itu kita harus menengok dan menggali metode-metode pendidikan
yang dipakai Salafus Shalih yang ternyata telah terbukti dengan membuahkan
insan-insan yang cemerlang bagi umat ini.!
0 comments:
Post a Comment