BAB I
Pendahuluan
- Latar Belakang
Materi pembelajaran program IPS ini yaitu, tentang
Kerajaan Singasari, dalam makalah ini akan diuraikan sejarah Kerajaan
Singasari. Kerajaan Singasari ini telah dipelajari sebelumnya tetapi, supaya
tahu lebih jauh tentang Kerajaan Singasari ini maka kami memutuskan untuk
membuat makalah ini untuk pembaca yang belum tahu lebih jauh tentang Kerajaan
Singasari ini.
- Tujuan Makalah
Tujuan Pembuatan Makalah ini yaitu :
- Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah
- Untuk mendalami tentang Sejarah Kerajaan Singasari
- Untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang Sejarah Kerajaan Singasari
- Metode Penulisan Makalah
Data
penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi
kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka. Selain itu, tim
penulis juga memperoleh data dari internet.
BAB II
Pembahasan
1. SUMBER SEJARAH
·
Kitab Pararaton
·
Kitab Negarakartagama Kitab
Kidung (Kidung Harsa Wijaya & Serat
Arok)
·
Prasasti Balawi tahun 1227 Saka
(1305 M)
·
Prasasti Maribong tahun 1186
Saka (1264 M)
·
Prasasti Kusmala (Kandangan)
tahun 1272 Saka (1350 M)
·
Prasasti Mula Malurung tahun
1177 saka (1255 M)
Kerajaan singasari dibangun oleh
Ken Arok setelah runtuhnya kerajaan Kediri. Ken Arok bergelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi dengan Dinasti Girindrawanca, dengan tujuan untuk menghilangkan
jejak tentang siapa sebenarnya Ken Arok & mengapa ia berhasil mendirikan
kerajaan. Ken Arok berkuasa ± 5 tahun (1222 – 1227 M). pada tahun 1227 Ken Arok
terbunuh oleh kaki tangan Anusapati.
2.
ASPEK KEHIDUPAN SOSIAL
Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di
Tumapel, berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah – daerah
yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada masa pemerintahan Anusapati,
kehidupan kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian, karena ia
larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan
sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia
meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya.
3.
ASPEK KEHIDUPAN EKONOMI
Keadaan perekonomian Kerajaan Singasari
yaitu ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga didukung oleh
hasil – hasil bumi.
4.
ASPEK KEHIDUPAN BUDAYA
Ditemukan peninggalan candi – candi dan
patung – patung diantaranya candi Kidal, candiJaga, dan candi Singasari.
Sedangkan patung – patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa
Prajnaparamita lambang kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung
Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (Kedua
patung Kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa
Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).
5. ASPEK KEHIDUPAN AGAMA
Diangkat seorng Dharmadyaksa (kepala
agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja,
dengan pangkat Sangkhadharma. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara
didharmakan sebagai Syiwa Buddha di candi Jawi, di Sagala bersama – sama dengan
permaisurinya yang diwujudkan sebagai Wairocana Locana, dan sebagai Bairawa di
candi Singasari. Terdapat prasasti pada lapik (alas) arca Joko Dolog yang ada
di taman Simpang di Surabaya, yang menyebutkan bahwa Kertanegara dinobatkan
sebagai Jina atau Dhyani Buddha yaitu sebagai Aksobya. Sedangkan arca Joko
Dolog itu sendiri merupakan arca perwujudannya. Sebagai seorang Jina ia
bergelar Jnanasiwabajra.
6. Kehidupan Politik
Kerajaan Singasari yang pernah mengalami kejayaan dalam perkembangan
sejarah Hindu di Indonesia dan bahkan menjadi cikal bakal Kerajaan Majapahit,
pernah diperintah oleh raja-raja sebagai berikut:
A. Ken
Arok (1222–1227)
Pendiri
Kerajaan Singasari ialah Ken Arok yang menjadi Raja Singasari dengan gelar Sri
Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama
Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa
(Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok sebagai raja Singasari pertama bergelar Sri Ranggah Rajasa
Sang Amurwabhumi dan dinastinya bernama Dinasti Girindrawangsa (Dinasti
Keturunan Siwa). Raja Ken Arok memerintah antara tahun 1222-1227 M. Masa
pemerintahan Ken Arok diakhiri secara tragis pada tahun 1227. Ia mati terbunuh
oleh kaki tangan Anusapati, yang merupakan anak tirinya (anak Ken Dedes dari
suami pertamanya Tunggul Ametung).Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227).
Pada tahun 1227 Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken
Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha
B. Anusapati
(1227–1248).
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan
Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang
lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut
dengan kesenangannya menyabung ayam.
Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan
sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui
bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong
Jiwa ( tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat
Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut
keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati.
Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
C. Tohjoyo (1248)
Dengan meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari
dipegang oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama
sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian
ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni
berhasil menggulingkan Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.
D. Ranggawuni (1248–1268)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun
1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa
Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar
Narasinghamurti. Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran
rakyat Singasari.
Pada tahun 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
Pada tahun 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
E. Raja
Kertanegara (1268–-1292)
Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar
karena mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta
pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam
pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i
hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Untuk dapat mewujudkan
gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang kolot dengan
yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide
dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiaraja.
Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian
ditujukan ke daerah lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal
dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275
yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengirimkan
Arca Amogapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara. Selain menguasai
Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan
Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan persahabatan
dengan raja Champa,dengan tujuan untuk menahan perluasaan kekuasaan Kubilai
Khan dari Dinasti Mongol.
Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan
termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak
dengan melukai nuka utusannya yang bernama Mengki.
Tidakan Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan bermaksud
menghukumnya dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa.
Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi
serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan untuk
menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara
merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.
Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh
Jayakatwang dan berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora
dengan para pembesar istana. Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas
dalam serangan tersebut.
Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju
Madura dengan maksud minta perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas
bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada
Jayakatwang. Raden Wijaya diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh
Jayakatwang untuk ditempati.
Dengan gugurnya Kertanegara maka
Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang. Ini berarti berakhirnya kekuasan
Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara kemudian
didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Arca
perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang berada di Taman
Simpang, Surabaya.
a)
Politik
Dalam Negeri
Dalam rangka
mewujudkan stabilisasi politik dalam negeri, Raja Kertanegara menempuh jalan
sebagai berikut:
ü Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya.
ü Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya.
ü Memperkuat angkatan perang.
b)
Politik
Luar Negeri
Untuk mencapai cita-cita politiknya itu, Raja Kertanegara menempuh
cara-cara sebagai berikut :
v Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu (1275 dan 1286 M) untuk menguasai
Kerajaan Melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
v Menguasai Bali (1284 M).
v Menguasai Jawa Barat (1289 M).
v Menguasai Pahang (Malaya) dan Tanjung Pura (Kalimantan).
v Kertanegara membendung ekspansi Khu Bilai Khan dengan cara :
q
Menjalin kerja sama dengan
negeri Champa
q
Memberantas setiap usaha pemberontakan
q
Mengganti pejabat yang tidak
mendukung gagasannya
q
Berusaha menyatukan Nusantara
di bawah Singosari.
BAB III
Penutupan
A. Kesimpulan
Kerajaan Singhasari atau sering pula
ditulis Singasari atau Singosari,
adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur
yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 setelah runtuhnya
kerajaan Kediri . Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari,
Malang. Berdasarkan prasasti Kudadu, nama
resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel.
Menurut Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan
tahun 1222, ibu kota
Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1254, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang
bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan
mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang
merupakan nama ibu
kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan
Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.
B. Saran
1.
Perlu adanya penjelasan lebih
tentang sejarah Kerajaan Singasari.
2.
Perlu dikembangkannya materi
pokok sejarah Kerajaan Singasari ini.
3.
Setiap siswa dan siswi penerima
materi diharapkan benar-benar tahu tentang
sejarah Kerajaan Singasari ini.
Daftar
Pustaka
0 comments:
Post a Comment