BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berbagai upaya ncemaran
lingkungan telah dilakukan, namun belum mencapai hasil yang maksimal. Maka dari
itu pembuatan makalah pencemaran lingkungan ini supaya kita bisa mengetahui
bagaimana pencemaran lingkungan dapat diatasi.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dikemukakan, Dapat kami simpulkan:
a. Apa pengertian pencemaran lingkungan?
b. Sebutkan macam-macam pencemaran lingkungan?
c. Apa parameter pencemaran
lingkungan?
d.
Apa saja yang dapat dilaukan sebagai usaha pencegahan
& penanggulangan pencemaran lingkungan?
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
Dengan demikian, tujuan makalh ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apa sebenarnya
pengertian pencemaran
lingkungan.
2. Untuk mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan.
3. Untuk mengetahui apa yang menjadi parameter pencemaran lingkungan.
4.
Untuk
mengetahui apa saja yang dapat dilaukan
sebagai usaha pencegahan & penanggulangan pencemaran lingkungan.
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Memahami apa sebenarnya
pengertian dari pencemaran
lingkungan.
2. Mampu mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan.
3. Memahami apa yang menjadi parameter pencemaran lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Pencemaran Lingkungan
Polusi atau pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai
akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas
beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan manusia, pencermaran
lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari.
Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran,
dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya
agar tidak mencemari lingkngan.
Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut
polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak
Suatu
zat dapat disebut polutan apabila :
1.
Jumlahnya melebihi jumlah
normal.
2.
Berada pada waktu yang tidak
tepat.
3.
Berada di tempat yang tidak
tepat.
Sifat polutan adalah
:
1.
Merusak untuk sementara, tetapi
bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2.
Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka
waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
2.
Macam-macam
Pencemaran Lingkungan
A.
Berdasarkan Tempat Terjadinya
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni
sehingga menggangu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu
keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung,
yaitu beberapa zat kimia bereaksi diudara, air maupun tanah, sehingga
menyebabkan pencemaran.Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi
pencemaran udara, air, dan tanah.
a.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh
asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap
rokok.
b.
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau
komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.
Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
c.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh
sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan
peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral,
gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya
dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong
sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium,
kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan.
Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan
oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
B.
Berdasarkan Berdasarkan
Macam Bahan Pencemar
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran
dibedakan menjdi berikut ini:
1.
Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As,
Cd, Cr, Ni,) bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2.
Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti
Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
3.
Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca,
plastik, karet.
4.
Pencemaran Suara : kebisingan.
Pencemaran Suara (kebisingan)
Dikota-kota atau di daerah dekat industri /
pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya
bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan ukuran tingkat
kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan manusia.
Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit tidu, bahkan dapat mengakibatkan
tuli, gangguan kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan
janin dalam kandungan, dan stress.
Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang
digunakan manusia tidak terlalu bising. jika bising harus diusahakan adanya
isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di halaman rumah meredam kebisingan.
Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang hingar bingar, hendaknya
mendengarkan di tempat khusus (misal di dalam kamar) agar tidak mengganggu
orang lain.
C.
Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat
pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut:
- Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
- Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
- Pencemaran
akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
3.
Parameter Pencemaran Lingkungan
Untuk mengukur tingkat
pencemaran diasuatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameterpencemaran
digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat
pencemaran yang telah terjadi. Paarameter pencemaran meliputi parameter fisik,
parameter kimia, dan parameter biologi.
1.
Parameter Fisik
Parameter fisik
meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan
radioaktivitas
2.
Parameter Kimia
Parameter kimia
dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam
berat. Sebagai contoh berikut disajukan pengukuran pH air, kadar CO2, dan
oksigen terlarut.
ü Pengukuran pH air
Air sungai dalam
kondisi alami yang belum tercemar memiliki
rentangan
pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5
atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik biasanya menyebabkan kondisi
air menjadi lebih asam.
ü Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut
dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau satu per sejita;
1ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1
ppm). Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
·
Proses oksidasi (pembongkaran)
bahan-bahan organik.
·
Proses reduksi oleh zat-zat
yang dihasilkan baktri anaerob dari dasar perairan.
·
Proses pernapasan orgaisme yang
hidup di dalam air, terutama pada malam hari.
3.
Parameter Biologi
Di alam terdapat
hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan
terhadap kondisi lingkungan tertentu.
Organisme yang peka
akan mati karena pencemaran dan organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput
air dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang
mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mengalami
pencemaran. Sebaliknya, cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang
tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan
organik,meskipun spesies hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaab
cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pemcemaran zat organik.
Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator
biologis. dengan oksigen akhir (setelah 5 hari).
4.
Dampak Pencemaran Lingkungan
a.
Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan
darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai
spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang
tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada
hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula
yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi
hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
b.
Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena
predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
c.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam
suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi
menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan
daur biogeokimia menjadi terganggu.
d.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat
menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan
tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian
juga dengan terjadinya hujan asam.
e.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar
dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami
kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan
ada yang menyebabkan cacat pada keturunanketurunannya.
f.
Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk
dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai
biomagnificition.
g.
Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan
permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan
karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
5.
Penanggulangan
Pencemaran Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,
antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut
tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita
terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
- Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya
terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk
selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak
berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah
dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan
antara sampah organik dan anorganik.
- Penanggulangan limbah industry
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia,
sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi
bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang
mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak
mengganggu ekosistem.
- Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari
pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber
pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan
berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi
jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan
pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
- Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya
jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan
bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi
pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
- Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian.
Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke
perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh
pupuk buatan yang masuk ke perairan.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Pencemaran
lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita.
Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan
ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri,
sampai ke lingkungan yang lebih luas.
B.
Saran
Pencemaran lingkungan sangat berbahaya bagi
kehidupan kita, maka dari itu jagalah lingkungan disekitar kita, serta
lestarikan alam lingkungan sekitar
0 comments:
Post a Comment